Jumat, 02 Mei 2025

PENDIDIKAN: JANTUNG PERADABAN BANGSA*

_[Tulisan sederhana dalam memaknai Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 2 Mei 2025]_

Oleh: *Abdur Rahman El Syarif*

Di bawah langit yang pernah dijajah, di antara tanah-tanah yang terinjak oleh sepatu kekuasaan, pendidikan lahir bukan sekadar dari bangku dan papan tulis. Ia lahir dari nyala api yang dijaga diam-diam oleh guru-guru bangsa, dari hati yang merdeka sebelum negeri ini mengeja kata “kemerdekaan.” Pendidikan bukanlah sekadar pengajaran, ia adalah pembebasan. Bukan sekadar angka-angka di rapor, tetapi cahaya yang menyinari arah sebuah peradaban.

Ki Hadjar Dewantara, dengan pena dan jiwa yang merdeka, pernah berkata: “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.” Dari semboyan itu, kita tidak hanya belajar kepemimpinan, tapi tentang keberanian untuk memanusiakan manusia melalui ilmu, laku, dan teladan. Pendidikan adalah jalan sunyi yang menghindarkan bangsa dari jurang feodalisme, dari perangkap hedonisme, dan dari racun korupsi yang melumpuhkan akal sehat.

Lihatlah peradaban-peradaban besar dunia, seperti Yunani, Andalusia, Baghdad, Sriwijaya, Majapahit, semuanya berdiri di atas fondasi ilmu. Tapi begitu ilmu tak lagi dimuliakan, dan kekuasaan lebih memilih gemerlap istana daripada cahaya kitab, maka tumbanglah mereka dalam lembar sejarah.

Pendidikan bukan milik mereka yang mampu bayar, tapi hak suci setiap anak bangsa. Ia bukan ladang bisnis, tapi ladang harapan. Bukan alat untuk melanggengkan status sosial, tapi tangga untuk semua yang ingin naik derajat.

Kini, di tengah dunia yang penuh hiruk-pikuk digital, suara pendidikan kadang kalah oleh gemuruh konten instan dan budaya instan. Tapi sejarah mengajarkan kita: bangsa yang ingin berdiri tegak di hadapan dunia, harus mulai dari sekolah yang jujur, guru yang dimuliakan, dan anak-anak yang dicintai ilmunya. Tanpa itu, kita hanya mengecat dinding peradaban yang keropos di dalam.

Hari ini, mari kita rayakan bukan dengan seremoni kosong, tapi dengan niat tulus memperbaiki. Mari kita kembalikan pendidikan pada hakikatnya: sebagai jantung yang memompa darah ke seluruh nadi bangsa. Agar Indonesia bukan sekadar merdeka secara geografis, tapi benar-benar merdeka dalam berpikir, bersikap, dan bermartabat.

*Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025*
Mari belajar, bukan hanya untuk tahu, tetapi untuk tumbuh dan membebaskan.

#hardiknas2025
#jantungperadaban
#SatuSehatSemuaSehat
#KonsiKesehatanIndonesia
#PersemkiHebat


https://www.facebook.com/share/p/16FMCgKfAj/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar